REFLEKSI KISRUH KPK VS POLRI
Nuansa kelam menyelimuti, hadirkan tanya di akhlak ini.
Mencari siapa benar,siapa salah.
Realita pelik Indonesia di ujung harap, mengemuka di sekeliling suara penuh mohon.
Perang kata, perang politik, indah dilihat namun urung sepakat.
bukan siapa benar, siapa salah, siapa menang dan siapa yang kalah.
Dunia berubah, teman jadi lawan, dan berperang dalam diam.
Semua tunjuk kuasa, lantas rakyat menunggu.
Menunggu kisruh yang dipreteli politik balas dendam, membunuh lawan tanpa suara, dan berhentilah sesaat menyelamatkan rakyat kecil dalam liang ketidakpastian.
Kamu dan kamu milik rakyat, katanya
Rakyat harap, rakyat ingin.
Namun inginmu, terjerembab dalam lumpur kepongahan,
melabeli diri dengan kuasa, dan semua hingga kapan.
Suara kami tak lagi sepakat, terbelah dalam persepsi
berkaca dalam ilmu, namun ingin kami tetap serupa.
Berdirilah bersama, melangkah dengan pasti,
Indonesia milik kita semua, berhenti bermain.
Berhenti menggerogoti indahnya kebersamaan ini demi ingin semu.
Kita sama, sama untuk rakyat, dan sama untuk Indonesia.
Fransiskus X. Bala Keban (Staf RSPD FLOTIM dan tinggal di Larantuka)