KITA
MEMILIH
Negeri
berpeluh keringat, berdiri dipersimpangan menanti sentuhan
dan
kita menatap ingin melangkah namun menjadi sia-sia.
Semua
tak lagi sama, pemimpin murka dan rakyat tertidur.
mirisnya
angan berkutat dalam mimpi
Negeri
apakah ini? Atau malu menjadi orang Indonesia?
Kini semua berlomba bak kuda pacu,
berkoar tak mau kalah
Habis itu, membuat janji namun
berhenti menempati dan tanya pun menghampiri.
Bukan siapa tapi apa, apa yang nyata diantara yang
abstrak,
dan apa yang layak diantara apa yang seharusnya ada,
kitalah yang memilih.
Di
seberang negeri, di pelataran duka
berdiri kelompok tersisih
mengais
hidup dengan semua kekurangan yang dimiliki,
mengeluh
dengan mentari, mencoba mengempas nasib dengan waktu.
Dan
Tuhan menjadi saksi di antara peluh, sementara mereka menutup mata,
membiarkan
semua larut dalam kemiskinan,dan kita memilih.
Langit belum memberi jawaban, gundah
pun tak lapuk dan semua menagih janji
Pilihan tetap pilihan namun
menentukan, dan kita yang memilih.
Indonesia menanti, apakah tetap
menangis ataukah gembira menghampiri?
Fransiskus X. B Keban
No comments:
Post a Comment