(Puisi Mengenang Gerson Poyk)
Tak banyak yang mengenalmu,
tidak juga buku ini.
Karyamu seolah hilang ditelan zaman, menguap dalam dekapan sang waktu yang terus bergulir tanpa henti
hingga banyak orang menjadi lupa.
lupa siapa kamu, Gerson Poyk
Juga karyamu yang begitu menghentakkan jiwa
hingga raga ini harus diajak melalangbuana mengintari sisi lain pikiranmu dan menembus zona perbedaan.
Perbedaan itu yang membedakanmu dengan sastrawan lainnya,
menjadikanmu kebanggaaan bagi kami orang timur.
Cahaya lentera pun semakin benderang mewakili ketimuran kami
hingga..
ragamu menua dan maut menjemputmu.
Iya.. Zamanmu boleh berlalu cepat
namun tidak tuk karyamu,
tidak juga katamu yang menjadi kalimat yang akan selalu abadi selamanya.
Selamat jalan sang pujangga dan lentera dari timur, tenanglah di Rumah sang khalik dan biarkan karyamu menjadi teman bagi kami tuk mengenalmu lebih dekat.
Wtb 24/2