Sajak Rindu
Rindu berpeluh duka, menjelajahi raga yang kalut. Biarkan jiwa terlepas dalam ingin lalu tersentak pergi.
Malam teriak dan terus berteriak
menakar yang belum sempat diraih
namun kaki tak bisa lagi melangkah
dan tangan ini, aw sama saja tak mampu lagi berbuat.
Dan Rindu tetaplah rindu,
berjalan seiring akhlak yang tak mampu menjawab,
mengikuti hati yang sudah terlebih dahulu beranjak dari singgasana kenyamaan
dan meninggalkan luka di sisinya.
Aw...rindu akan tetap rindu,
rindu yang tak bisa tergantikan walau hari tak lagi sama, dan bulan telah berganti nama.
Dan rindu itupun masih ada, kemarin, hari ini dan di masa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment