Ada ruang rindu terselip dalam doa.
Doaku setiap mata terpejam, dan doa saat mata menatap mentari.
Buat hariku berbeda dan lebih hidup.
Kamu, iya kamu telah bangkitkan percayaku, menarikku keluar dari takut untuk berjuang lagi dan lagi. Kamu adalah alasanku tetap berdiri tegak, berjalan penuh optimisme sambut hariku, dan selalu jadi penopang saatku lelah. Iya masih kamu dengan sejuta alasan tak terungkap. Baringkan raga rapuh ini, dan tenangkan jiwa yang terlampau suram. Kamu tetap kamu yang buatku nyaman hingga mulut ini percaya bahwa Cinta itu indah.
Blogku adalah kumpulan tulisan kecilku yang kuambil dan kuramu menjadi sebuah lukisan hidup yang bergerak dari pengalaman harianku
Tuesday, October 16, 2018
Kamu tetap Kamu
Saturday, February 3, 2018
Hidup itu harus diperjuangkan
Hidup selalu punya makna. Memiliki sisi manis dan pahit,
bagai sisi mata uang yang menyatu namun kemudian berbeda karena ada yang
membedakannya. Begitu pun jalan hidup ini, selalu mengintari dan
menglingkupinya hanya dengan kata baik dan buruk tanpa punya pilihan lain untuk
mengungkapkannya karena inilah realitanya. Tidak akan ada orang yang memilih
menjadi orang baik, dan tidak akan ada orang yang kemudian memilih menjadi
orang jahat (buruk). begitu pun dengan diri ini yang punya dua sisi hidup yang
membuatku harus mengakui bahwa sejauh ini saya belumlah sempurna bagi mereka
yang mengenalku. Walaupun saya tahu bahwa sempurna itu hanyalah ilusi ciptaan
manusia belaka dan tidak bisa menyentuh sedikitpun ketidaksempurnaan Sang
Khalik, namun hal itulah yang harus diperjuangkan sebagai sebuah alasan kenapa
kita diberi kesempatan untuk merasakan aura kehidupan di dunia ini. Sifat keras
kepala, emosional, dan semua yang sisi gelap yang dimiliki seolah jadi bumbu
perjalanan kehidupan ini yang larut dalam air pengharapan untuk berubah menjadi
figur lain di luar diri ini. Hingga, semua terasa berbeda di titik ini. Iya berbeda
karena diri ini harus melawan keinginan untuk mempertahankan diri yang dianggap
sudah mencapai titik klimaks dan enggan untuk berbalik kembali memungut
serpihan sisi lain yang telah kutinggalkan, termasuk membuka lembar demi lembar
kertas kisah kelam yang telah kututup rapat, walaupun diantara semua kisah itu
ada yang telah kuanggap penting. Ketakutan akan masa lalu yang teramatlah yang
membuatku keengganan itu menyeruak di dinding pikir ini, menggerogotinya hingga
tak tersisa lagi untuk ku. saya tidak mau hidupku hanya berkutat pada rasa
bersalah akan kesalahan masa lalu yang lantas membuat mereka menjadi kecewa dan
memilih pergi dari diriku yang seegois ini. Dan kini takdir itu pun seperti
kembali dengan kisah yang berbeda saat semuanya telah kuyakinkan selesai di
titik ini, hingga kulupa kalau tanda koma itu masih ada menglingkupinya dan
merenggutnya dari diriku. Tinggalkan puzzle yang belum lengkap untuk buatnya
sempurna. Lalu??
Petualangan akan hidup ini kini kumulai lagi dari titik nol.
Dari ketiadaan dan kehampaan untuk membuatnya menjadi ada kembali walaupun
harus diakui bayangan semu kegagalan itu akan lekat terus seiring langkah kaki
yang tidak akan berhenti di titik ini. Karena bagiku masih banyak yang harus
kukejar untuk hidup dan bagi mereka yang telah mencintaiku sejauh ini. Ruang membalas
itu telah disiapkan, tinggal kupakai dengan semua yang kumiliki ini walaupun
harus menguras semua tenaga dan pikiran yang ada, walaupun kesadaran ini cukup
paham bahwa itu tidak akan cukup membuat mereka membalas. Saat meninggalkan
yang dibelakang, bergerak selangkah lebih baik dari hari kemarin membuat impian
itu menjadi sebuah kenyataan untuk kurengkuh. Selalu ada ruang kembali, dan
berjuang seperti sedia kalanya. Membentuk diri dengan tarikan nafas
keberhasilan, dan mengembuskannya kembali untuk membuat orang bangga pernah
meninggalkan diri yang rapuh. Perubahan itu tidak butuh orang lain, andalah
yang menciptakannya sendiri dan siap untuk menjalankannya sebagaimana anda
sebagai pejuang.
Wtb/FXBK
Tuesday, January 30, 2018
rindu 1
Sajak Rindu
Rindu berpeluh duka, menjelajahi raga yang kalut. Biarkan jiwa terlepas dalam ingin lalu tersentak pergi.
Malam teriak dan terus berteriak
menakar yang belum sempat diraih
namun kaki tak bisa lagi melangkah
dan tangan ini, aw sama saja tak mampu lagi berbuat.
Dan Rindu tetaplah rindu,
berjalan seiring akhlak yang tak mampu menjawab,
mengikuti hati yang sudah terlebih dahulu beranjak dari singgasana kenyamaan
dan meninggalkan luka di sisinya.
Aw...rindu akan tetap rindu,
rindu yang tak bisa tergantikan walau hari tak lagi sama, dan bulan telah berganti nama.
Dan rindu itupun masih ada, kemarin, hari ini dan di masa yang akan datang.
Sajak Pengantar Mimpi
Kutulis kisahku saat semua yang kuharapkan tak lagi sama,
seperti awan pada langit, bunga pada tanah.
Rumit, dan tersisih
Mengundang tanya tapi minim jawaban,
sia-sia dan lenyap.
Tinggalkan raga yang menyepi dan terus menyepi,
menoleh pada kilas balik hidup namun pantang maju.
Mencoba bersuara pada titik ini, tapi lidah seolah keluh bercampur luka di dalamnya.
Semua pupus saat kamu bukan dia yang kucari...
#SajakPengantarMimpi"
Sunday, January 28, 2018
CATATAN HIDUP YANG DILUPAKAN
Refleksi Tentang Malam
Salahku adalah membiarkan tangan ini melukiskan kisah di balik sisi hidup seorang yang mulai jengah dengan proses pembiaran akan makna dibalik realitas kehidupan yang terlipat oleh waktu. Dan Kutulis kisah ini saat aku tidak lagi bersama mereka yang senantiasa menjadi inspirasiku, tidak juga bersama kumpulan manusia yang senantiasa bercermin tentang ke-diri-an mereka yang tidak sempurna. Iya...hidup telah mengantar aku pada perbedaan ruang dan waktu, menyeretku pada pasungan keadaban hidup yang mulai berdiri menguasai sendi akhlakku dan menciptakan sebuah patron bahwa hidup adalah cerminan kegagalanku untuk menguasainya kembali. Bagi kebanyakan mereka, aku hanya binatang jalanan yang mulai belajar untuk memaknai hidup dengan cara pandangku tanpa harus beriktiar untuk menganggap perbedaan sebagai sebuah keharusan untuk mencoba menjadi orang lain bagi mereka, aku tetap seperti yang dulu. Aku hanya tidak bisa membedakan sebuah cita-cita dan hayalan hingga aku terjerembab pada lubang keangkuhan walaupun keangkuhan ini tak lantas buatku melupakan siapa kalian, dan bagaimana kalian di mataku. Kalian tetap yang terbaik, aku hanya mau menjadi penting ketika orang yang kalian anggap penting mulai melupakan kalian. Aku memang binatang namun masih punya pikiran dan hati untuk melihat hidup ini sebagai sebuah proses belajar yang berbeda dengan pendidikan formal yang kujalani sejauh ini. Aku tetap seperti yang dulu dengan semua ceria yang kalian ajarkan, dengan tangis yang kalian berikan tuk bantuku berdiri sampai saat ini aku dapat menjadi manusia seutuhnya. Tanpa harus hidup dalam kepura-puraan yang semu, atau hanya sekedar menjadi penggembira ditengah kekalutan hidup ini karena hidup selalu punya makna keras diawal namun selalu lembut diakhit ceritanya sembari menunggu saat yang tepat untuk Tuhan mempertemukan kita kembali di titik yang sama walaupun di waktu yang berbeda.
wtb,28/1
Salahku adalah membiarkan tangan ini melukiskan kisah di balik sisi hidup seorang yang mulai jengah dengan proses pembiaran akan makna dibalik realitas kehidupan yang terlipat oleh waktu. Dan Kutulis kisah ini saat aku tidak lagi bersama mereka yang senantiasa menjadi inspirasiku, tidak juga bersama kumpulan manusia yang senantiasa bercermin tentang ke-diri-an mereka yang tidak sempurna. Iya...hidup telah mengantar aku pada perbedaan ruang dan waktu, menyeretku pada pasungan keadaban hidup yang mulai berdiri menguasai sendi akhlakku dan menciptakan sebuah patron bahwa hidup adalah cerminan kegagalanku untuk menguasainya kembali. Bagi kebanyakan mereka, aku hanya binatang jalanan yang mulai belajar untuk memaknai hidup dengan cara pandangku tanpa harus beriktiar untuk menganggap perbedaan sebagai sebuah keharusan untuk mencoba menjadi orang lain bagi mereka, aku tetap seperti yang dulu. Aku hanya tidak bisa membedakan sebuah cita-cita dan hayalan hingga aku terjerembab pada lubang keangkuhan walaupun keangkuhan ini tak lantas buatku melupakan siapa kalian, dan bagaimana kalian di mataku. Kalian tetap yang terbaik, aku hanya mau menjadi penting ketika orang yang kalian anggap penting mulai melupakan kalian. Aku memang binatang namun masih punya pikiran dan hati untuk melihat hidup ini sebagai sebuah proses belajar yang berbeda dengan pendidikan formal yang kujalani sejauh ini. Aku tetap seperti yang dulu dengan semua ceria yang kalian ajarkan, dengan tangis yang kalian berikan tuk bantuku berdiri sampai saat ini aku dapat menjadi manusia seutuhnya. Tanpa harus hidup dalam kepura-puraan yang semu, atau hanya sekedar menjadi penggembira ditengah kekalutan hidup ini karena hidup selalu punya makna keras diawal namun selalu lembut diakhit ceritanya sembari menunggu saat yang tepat untuk Tuhan mempertemukan kita kembali di titik yang sama walaupun di waktu yang berbeda.
wtb,28/1
Subscribe to:
Posts (Atom)
Larinya HRS, Bukti Kalau Dia Manusia
Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan berita soal Habib Rizieq Shihab. Bukan soal pelanggaran protokol kesehatan saat tiba ...